Akhirnya bisa nulis lagi di label "Holiday" alhamdulillah ya.
Tangan sih masih kaku gitu merangkai kata demi kata, tapi harus dipaksa nulis lagi biar tidak lupa :)
Jadi libur (lumayan) panjang kemarin, saya dan suami pergi ke salah satu kota kecil di Jawa Barat yang-anti-macet-walaupun-libur-panjang. Yup tidak lain dan tidak bukan "Purwakarta Istimewa". Jaraknya gak terlalu jauh dari Jakarta, bisa ditempuh sekitar 2-3 jam via kereta api (kalau mau lebih cepet bisa pakai motor). Biaya kereta apinya MURAAAAAH banget! tebak berapa? iya, 6ribu rupiah sajaaaa. Seperti ini wujud tiketnya:
Murah banget kan? Ini kereta ekonomi, ada AC tapi gak terlalu dingin bahkan jika sudah setengah jalan dan kondisi keretanya penuh, ACnya makin gak kerasa sama sekali tapi gak apa-apa namanya juga murah. Argo ini juga tanpa tempat duduk, jadi siapa cepat dia dapat. Untungnya, saya dari Tj.Priok (stasiun pertama) jadi saya bisa dipastikan dapat tempat duduk. Nah untuk jadwalnya, bisa dilihat link http://www.railway.web.id ya.
Balik ke cerita, awal bisa berkunjung ke kota ini karena ada sahabat kami yang baru menikah dan menetap disana. Kami pikir sekalian melepas rindu, kami juga bisa double date (mumpung udah pada nikah semua ya kan). Nah dibantu sahabat kami namanya Evi & Hafiz, kami sudah disediakan tempat tinggal dan makanan, kami juga dipinjamkan akomodasi (motor beserta kelengkapannya). Evi juga sempat membuatkan kami tour itinerary yang tidak semua berjalan seperti rencana karna hujan dan keterbatasan waktu huft.
Kami berangkat Jumat 16 februari 2018 ambil tiket jam pertama 09.55. Harusnya tiba di Purwakarta jam 12.33 tapi karna satu dan lain hal yang kami tidak faham, kereta kami ngaret dan tiba jam 1 siang lebih (saya lupa). Pada saat baru tiba, keluar gerbong kereta dan saya lumayan takjub liat pemandangan sekitar stasiun. Cuacanya terik (tapi tidak sepanas di Jakarta) membuat pemandangan gunung dan langit biru disekitarnya makin terlihat cantik. Belum lagi ada kuburan kereta yang unik banget. Saya sempat mengambil gambarnya, seperti ini:
Sayangnya kita sudah tidak boleh foto terlalu dekat atau bahkan selfie didepan kuburan keretanya, mungkin karena alasan keamanan.
Lanjut ke cerita, kita dijemput sama Hafiz dan langsung meluncur ke rumah mereka. Sampai disana kami makan lalu istirahat sebentar. Sekitar jam 4 sore kami mulai perjalanan tur pertama kami yippiiiii. Kami mengunjungi Waduk Cirata (tempat kerja Hafiz). Perjalanan menuju tempat ini sangat indah, bener gak bohong. Jalanan berkelok-kelok dengan pemandangan bukit di kanan-kirinya. Tapi maaf demi alasan keamanan dan sempat turun hujan juga jadi saya gak sempet foto :(
Sekiar 45 menit kami akhirnya tiba. Tempatnya bagus banget! mungkin kalau saya kerja disini, tiap hari saya selalu foto-foto sampai bosan hehehe. Lalu menjelang sore, kabut mulai turun. Saya sangat suka!
Kami juga bawa tikar dan makan disana jadi ala camping gitu, tapi sayang tidak terdokumentasikan juga karna asik menikmati makanan buatan Evi mungkin ya. Tidak lama, kami pulang menjelang maghrib. Lalu malamnya kami istirahat.
Keesokan harinya, sabtu siang saya dan suamik mulai pergi ke tempat wisata kedua yaitu Colorville (kami pergi cuma berdua karena Hafiz kerja dan Evi lebih milih dirumah aja huhu). Lokasinya cukup jauh dari rumah Evi sekitar 40 menit. Jalanannya juga gak kalah bagus dari yang kemarin. Sama-sama berkelok-kelok, pemandangannya juga bukit dan gunung tapi disini jalanannya menanjak & lebih banyak perumahan yang terlihat dan yang paling penting gak macet hehehe. Tipsnya sih kalau mau lewat sini harus pakai masker karna debunya cukup banyak (maklum ya banyak container).
Tiket masuknya cukup murah, wahana yang disediakan juga terawat hanya saja lokasinya lumayan kecil jadi tidak sesuai ekspetasi saya yang agak ketinggian nih, but over all, worth it kok untuk dikunjungi :)
Kami tidak lama di Colorville dan tidak semua wahana kami coba walaupun kami beli tiket terusan karna waktu kami cukup mepet dan suami saya sebenernya punya fobia dengan ketinggian. Selanjutnya kami pulang untuk makan dan istirahat lalu malamnya kami pergi ke alun-alun kota untuk menikmati suguhan pertunjukan Air Mancur Sri Baduga. Kami hanya sempat berfoto di depan pintu masuknya, sayang sekali ya mungkin karena libur panjang jadinya pengunjung sangat banyak dan kami kesulitan masuk jadi tidak apa-apa takutnya kalau dipaksakan juga tidak baik kan (apalagi desek-desekan gitu masuknya, agak ngeri sih) yang penting sudah pernah ada disini hehehe. Walaupun fotonya gelap dan kurang jelas, tapi pengalaman malam di alun-alun kota sangat tidak terlupakan :)
Setelah puas foto-foto kami berjalan melewati jalanan yang penuh dengan lampion, lalu kami mampir ke salah satu cafe namanya "Follow Mie" kami memesan beberapa menu, tapi menunya tidak difoto karena kami sudah lapar dan buru-buru makan.
Setelah kenyang makan, kamipun pulang kerumah Hafiz-Evi dan keesokan harinya kami kembali ke Jakarta hiks sedih sih, rasanya kurang sekali hanya berkungjung ke 2 tempat wisatanya, harusnya lebih bisa eksplore lagi tapi apalah daya jatah cuti yang dipunya cuma cukup sampai disini :(
Semoga next bisa cuti lebih panjang biar bisa lebih eksplore suatu tempat dan nulisnya juga lebih panjang hehe.
Itu aja yang bisa saya share, sedikit doang ya ceritanya harap dimaklumi saja hahaha.
Sampai jumpa di cerita perjalanan berikutnya,
Xoxo
Tangan sih masih kaku gitu merangkai kata demi kata, tapi harus dipaksa nulis lagi biar tidak lupa :)
Jadi libur (lumayan) panjang kemarin, saya dan suami pergi ke salah satu kota kecil di Jawa Barat yang-anti-macet-walaupun-libur-panjang. Yup tidak lain dan tidak bukan "Purwakarta Istimewa". Jaraknya gak terlalu jauh dari Jakarta, bisa ditempuh sekitar 2-3 jam via kereta api (kalau mau lebih cepet bisa pakai motor). Biaya kereta apinya MURAAAAAH banget! tebak berapa? iya, 6ribu rupiah sajaaaa. Seperti ini wujud tiketnya:
tiket yang sudah bisa dipesan H-7
Murah banget kan? Ini kereta ekonomi, ada AC tapi gak terlalu dingin bahkan jika sudah setengah jalan dan kondisi keretanya penuh, ACnya makin gak kerasa sama sekali tapi gak apa-apa namanya juga murah. Argo ini juga tanpa tempat duduk, jadi siapa cepat dia dapat. Untungnya, saya dari Tj.Priok (stasiun pertama) jadi saya bisa dipastikan dapat tempat duduk. Nah untuk jadwalnya, bisa dilihat link http://www.railway.web.id ya.
saya dan suami dapat tempat duduk Alhamdulillah
potret kereta ketika penuh
Balik ke cerita, awal bisa berkunjung ke kota ini karena ada sahabat kami yang baru menikah dan menetap disana. Kami pikir sekalian melepas rindu, kami juga bisa double date (mumpung udah pada nikah semua ya kan). Nah dibantu sahabat kami namanya Evi & Hafiz, kami sudah disediakan tempat tinggal dan makanan, kami juga dipinjamkan akomodasi (motor beserta kelengkapannya). Evi juga sempat membuatkan kami tour itinerary yang tidak semua berjalan seperti rencana karna hujan dan keterbatasan waktu huft.
Kami berangkat Jumat 16 februari 2018 ambil tiket jam pertama 09.55. Harusnya tiba di Purwakarta jam 12.33 tapi karna satu dan lain hal yang kami tidak faham, kereta kami ngaret dan tiba jam 1 siang lebih (saya lupa). Pada saat baru tiba, keluar gerbong kereta dan saya lumayan takjub liat pemandangan sekitar stasiun. Cuacanya terik (tapi tidak sepanas di Jakarta) membuat pemandangan gunung dan langit biru disekitarnya makin terlihat cantik. Belum lagi ada kuburan kereta yang unik banget. Saya sempat mengambil gambarnya, seperti ini:
foto ditengah rel hehe
Stasiun tampak depan
Sayangnya kita sudah tidak boleh foto terlalu dekat atau bahkan selfie didepan kuburan keretanya, mungkin karena alasan keamanan.
Kuburan kereta yang sangat keren
Lanjut ke cerita, kita dijemput sama Hafiz dan langsung meluncur ke rumah mereka. Sampai disana kami makan lalu istirahat sebentar. Sekitar jam 4 sore kami mulai perjalanan tur pertama kami yippiiiii. Kami mengunjungi Waduk Cirata (tempat kerja Hafiz). Perjalanan menuju tempat ini sangat indah, bener gak bohong. Jalanan berkelok-kelok dengan pemandangan bukit di kanan-kirinya. Tapi maaf demi alasan keamanan dan sempat turun hujan juga jadi saya gak sempet foto :(
Sekiar 45 menit kami akhirnya tiba. Tempatnya bagus banget! mungkin kalau saya kerja disini, tiap hari saya selalu foto-foto sampai bosan hehehe. Lalu menjelang sore, kabut mulai turun. Saya sangat suka!
waduk ketika sore
pemdangan dari atas kantor Hafiz hehe
ketika kabut mulai turun
menyempatkan foto berdua
my favorite picture today
Keesokan harinya, sabtu siang saya dan suamik mulai pergi ke tempat wisata kedua yaitu Colorville (kami pergi cuma berdua karena Hafiz kerja dan Evi lebih milih dirumah aja huhu). Lokasinya cukup jauh dari rumah Evi sekitar 40 menit. Jalanannya juga gak kalah bagus dari yang kemarin. Sama-sama berkelok-kelok, pemandangannya juga bukit dan gunung tapi disini jalanannya menanjak & lebih banyak perumahan yang terlihat dan yang paling penting gak macet hehehe. Tipsnya sih kalau mau lewat sini harus pakai masker karna debunya cukup banyak (maklum ya banyak container).
Tiket masuknya cukup murah, wahana yang disediakan juga terawat hanya saja lokasinya lumayan kecil jadi tidak sesuai ekspetasi saya yang agak ketinggian nih, but over all, worth it kok untuk dikunjungi :)
daftar harga, sumber www.http:thecolorville.com
wujud tiketnya
foto di photobooth outdoor
foto di photobooth indoor
foto di photobooth indoor
kring kring.. kamu Deni ya? (ala film Dilan hehe)
foto di rumah pohon, suami udah keringet dingin hehe
foto di photobooth outdoor
last dinner at Follow Mie-Purwakarta
Setelah kenyang makan, kamipun pulang kerumah Hafiz-Evi dan keesokan harinya kami kembali ke Jakarta hiks sedih sih, rasanya kurang sekali hanya berkungjung ke 2 tempat wisatanya, harusnya lebih bisa eksplore lagi tapi apalah daya jatah cuti yang dipunya cuma cukup sampai disini :(
Semoga next bisa cuti lebih panjang biar bisa lebih eksplore suatu tempat dan nulisnya juga lebih panjang hehe.
Itu aja yang bisa saya share, sedikit doang ya ceritanya harap dimaklumi saja hahaha.
Sampai jumpa di cerita perjalanan berikutnya,
Xoxo
Bagikan
Jalan-Jalan ke Purwakarta (Honeymoon part 2?)
4/
5
Oleh
ceritapinoy