Disclaimer: Review ini bersifat subjektif dan dinilai menurut sudut pandang pengalaman pribadi, tanpa bermaksud merugikan pihak Rumah Sakit ataupun Dokter yang bersangkutan.
Kali ini saya mau coba berbagi pengalaman konsultasi dan periksa di beberapa dokter kandungan yang menurut saya terbaik dan (bukan) termahal hehe
Memang benar kata orang, nyari dokter itu kaya nyari jodoh. Susah-susah gampang. Cocok-cocokan. Si A bilang disini bagus, kita belum tentu sreg. Pokoknya ya harus ngerasain sendiri gak bisa "kata si A".
Jadi, satu bulan setelah nikah saya dan suami sudah mulai mencari-cari dokter kandungan. Walaupun belum hamil, tapi entah kenapa penasaran aja gitu mau coba cek-cek iseng apalagi kalau habis buka forum ibu-ibu yang bahas tentang kandungan, atau googling misalnya "kenapa haid tidak lancar dan keluar flek gumpalan" atau "sakit di PD kenapa" pasti keluarya informasi aneh-aneh. Sakit parah lah, kista lah, sampai kanker lah, aduh...rasanya langsung panik. Makanya itu karna saya orangnya kepo suka browsing, jadilah saya parno sendiri dan akhirnya bolak-balik rumah sakit beberapa kali.
Langsung aja ya, jadi ini beberapa nama rumah sakit dan dokter yang sempat saya datangi:
1. RSIA ASYIFA : Dr. Anisar, SpOG
Rumah sakit ini letaknya di Jl. Raya depok cinere no 9, rangkapan jaya baru, pancoran mas, depok. Mencari alamatnya bisa dibilang agak sulit karna lokasi didalam gang gitu, bukan dipinggir jalan raya utama. Bangunannya kecil tapi gak horor (korban film), kaya bangunan baru gitu.
ini bentuk bangunannya:
sumber: google
Kalau kalian pengguna kendaraan mobil, mungkin agak ribet ya karena parkirannya sempit sekali. Tapi yang saya suka dari rumah sakit kecil kaya gini tuh lebih nyaman, gak banyak orang lalu lalang, dan gak banyak pasien antri juga. Jadi penilaian saya dari segi bangunan yaa cukup oke.
Untuk biaya, ini yang penting ya. Karena saya pasien baru jadi saya diharuskan registrasi pertama. Kalau tidak salah ingat untuk biaya registrasi + konsultasi dokter + USG 2D sekitar 275ribu-an.
Jam praktek dokter ini cukup cocok dengan jamnya para pekerja macam saya yang sabtunya masuk ya. Jadi saya kesini hari Sabtu. Saya daftar jam 6 sore, yang pada saat itu jadwal dr.Anisar seharusnya jam 7 malam. Gak masalah ya nunggu satu jam saya fikir waktu itu. Tunggu ditunggu dokter tak kunjung datang sampai sekitar jam 9 malam pasien sudah mulai ramai dan kami dapat kabar kalau ibu dokter kena macet. Singkat cerita dokter datang jam 12 malam (atau kurang ya saya lupa) sampai pasiennya tinggal 3/4 pasang saja (termasuk saya). Jadi untuk ketepatan waktu (entah karna kebetulan saya datang pada saat macet parah di Depok), menurut saya buruk ya.
Saya jadi mendapat antrian nomor 2. Memang benar, dokternya ramah dan walaupun sudah cukup tua tapi tetap cantik jadi saya suka, lumayan ya untuk mengobati perasaan sebal saya hehe. Masuk ke tahap pemeriksaan USG, dokternya kelihatan agak capek dan ngantuk mungkin karna udah tengah malem ditambah beliau terlalu capek dijalanan kali ya (?).
Dokter menjelaskan sangat cepat sekali, saya sampai bingung mau respon gimana, mau nanya juga jadi segan berhubung ini pertama kalinya saya cek ke dokter kandungan. Yang saya ingat ketika saya masuk keruangan lalu langsung disuruh tiduran untuk USG. Kemudian dokter memeriksa dan mulai bertanya saya sudah menikah berapa lama. Dokter bilang semuanya baik-baik saja dan berhubung saya baru menikah 1 bulanan jadi saya disuruh sabar dan santai saja. Tapi saya masih penasaran dengan kejadian flek tadi siang, lalu saya bertanya dan dokter memeriksa ulang dan seketika dokter bilang ternyata saya punya kista ukuran 2cm! kaget sekali saya mendengarnya. Saya minta periksa sekali lagi dan iya, dia yakin saya punya kista.
Seperti ini hasil foto USGnya:
Pada gambar diatas telihat bulatan kecil, itu yang dokter bilang kista. Tapi saya tidak diberikan obat apapun. Saya hanya dititipkan pesan, kalau kista ini bisa berkembang ataupun menghilang (karna masih 2cm) jadi saya lebih diminta untuk jaga makanan dan pola hidup yang sehat.
Baiklah, jadi untuk penilaian saya, dokter cantik ini memang baik dan ramah namun beliau sangat terburu-buru ketika memeriksa pasien dan apa ya seperti kurang ada "engagement" aja terhadap pasien. Jadi kalau saya pribadi sih kurang puas dan kurang sreg jadi kayaknya sekali saja kesini cukup 😊
2. KLINIK BIDAN DELIMA: Bidan Ida & Dr. Bahana M. Noor, SpOG
Tempat kedua yang saya singgahi ketika sedang galau-galaunya yaitu klinik ini. Lokasinya di Komplek dep. koperasi, jl. raya gas alam, cimanggis, depok.
Kalau dari segi bangunan, biasa saja, sama seperti klinik bidan pada umumnya yang menyatu dengan rumah tinggal. Ada 1 ruangan periksa, 1 ruangan inap dengan 2 kasur pasien, 1 tempat bersalin, dan 1 kamar mandi umum. Lumayan sempit dan kalau tidak salah ruangan periksanya tidak pakai AC. Jadi bisa dinilai sendiri untuk segi bangunan ya.
Keuntungan saya periksa disini karena Ibu mertua saya sudah sangat dekat dengan bidan yang bertugas disini. Saya beberapa kali berobat disini ketika saya tidak enak badan ataupun hanya sakit kepala dan mual (yang saya kira awalnya gejala hamil taunya bukan hehe). Sewaktu saya sakit flu, saya sempat konsultasi perihal kista yang saya punya. Oh iya, sampai lupa kenalin, bidan yang tugas disini namanya Mba Dian. Orangnya friendly sekali. Keren pokoknya, asik, gaul, dan nyenengin. Mba Dian bilang perkembangan kista bisa dilihat ketika 2 bulan setelah pemeriksaan terakhir. Jadilah saya nurut dan nunggu -2 bulanan lagi-.
Biaya untuk 1x konsultasi sekitar 40ribu saja, biasanya kalau ditambah obat bisa 80ribuan. Lalu untuk biaya USG sekitar 125ribu. Jauh lebih murah dibanding periksa ke rumah sakit. Disini juga menyediakan surat izin, penting banget nih untuk ibu-ibu para pekerja. Terakhir yang saya tahu, untuk jadwal USG hanya ada hari Sabtu di minggu ke 2 & ke 4 setiap bulannya.
Mba dian juga sempat menyarankan ke mertua saya untuk memberikan saya banyak makan brokoli dan jus belimbing. Katanya sih makanan dan buah ini ampuh bisa nyembuhin kista. Jadi selama 2 bulanan kurang hampir setiap hari saya ditemani oleh "mereka berdua" sebagai pelengkap gizi harian.
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, hari untuk USG. Saya sempat kaget karena ternyata ramai sekali yang periksa tidak seperti biasanya. Saya sempat mengantri dan kelebihannya periksa di tempat dekat rumah, saya bisa tunggu dari rumah. Pas kembali ke klinik, saya kaget ((lagi)) karena ternyata yang periksa dokter cowok, saya fikir bidan itu tugasnya bisa sekaligus periksa USG ternyata tidak ya hehe maklum masih newbie.
Singkat cerita, saya dan suami masuk ke ruangan periksa, kali ini ada tambahan alat USG yang ada diruangan tersebut. Alat USG nya cukup tua, tidak lebih bagus dari yang di RSIA kemarin. Hasil USG nya pun seadanya. Seperti gambar dibawah ini:
Dokter yang menangani saya bernama dr. Bahana M. Noor. Orangnya baik, kalau dilihat mungkin umurnya sekitar 40-50 tahunan. Pembawaan dokter ini santai tapi terkesan menenangkan. Saya bertanya mengenai kista saya, lalu saya di USG dan beliau bilang rahim saya bersih belum ada tanda-tanda kehamilan dan TIDAK ADA KISTA. Alhamdulillah mendengarnya saya lega. Dokter juga bilang saya harus santai karena pernikahan saya dan suami masih terhitung baru.
Jadi, kesimpulannya, penilaian saya untuk dr. Bahana cukup baik. Orangnya lugas dan santai tapi nenangin. Sepertinya saya cocok dengan beliau saya fikir.
3. RSIA TUMBUH KEMBANG : Dr. Bahana M. Noor, SpOG
Seperti yang sudah saya ceritakan pada tulisan saya sebelumnya, jadi saya memutuskan untuk kembali bertemu dengan dokter spog dan kembali konsultasi. Kali ini, saya mencoba mencari kembali dokter Bahana. Akhirnya dapat informasi dari adik ipar, bertemulah saya dengan dokter Bahana di RSIA tempat beliau dinas (kali ini bukan di klinik bidan seperti yang lalu).
Rumah sakit ini beralamat di Jl. Raya Bogor KM.31 No.23, Palsigunung, Cimanggis. Letaknya persis di pinggir jalan raya utama jadi sangat mudah ditemukan. Kebetulan gedungnya juga sebelahan persis dengan supermarket Giant, jadi enak ya abis berobat bisa belanja atau jajan hehe.
Untuk kondisi gedungnya sendiri, cukup luas dan tinggi ya. Jadi udah lebar, keatas juga. Kalau ibarat badan cewek udah pas banget kan tinggi+gemuk, jadi keliatan kuat (apasih? hehe). Tapi, kurangnya adalah karna rumah sakit ini besar dan lokasinya strategis, jadi bukan rahasia lagi kalau disini banyak sekali orang yang antri. Pasien penuh dari yang BPJS maupun umum. Cukup buat saya pusing melihat banyak orang hilir mudik. Kalau dari segi parkirannya, lebih luas dari RSIA As-Syfa dan kalaupun parkiran sedang penuh, kalian bisa nebeng parkir di Giant.
Seperti ini gambar gedungnya:
sumber: google
Untuk biayanya sendiri, karena saya pakai jalur umum jadi untuk registrasi + konsultasi + USG habis sekitar 250rb-300rb saya lupa. Biaya yang cukup standar untuk sekelas RSIA macam ini.
Saya menunggu cukup lama karena memang daftar sudah kesiangan + dokter Bahana ini punya banyak fans.. jadi harap bersabar jika ingin diperiksa oleh beliau. Singkat cerita, saya masuk keruangan periksa, disana ada alat USG yang lebih modern dari klinik sebelumnya.
Seperti ini hasil USG saya di RSIA Tumbuh Kembang:
Kalau dari segi pemeriksaan, kali ini saya kurang sreg dengan dr.Bahana. Tidak perlu saya jelaskan banyak disini karna sudah ada pada postingan saya sebelumnya. Intinya kalau penilaian saya sih, dr.Bahana ini cocoknya untuk pasien yang sudah hamil, jika kalian belum hamil dan masih harap-harap cemas, sepertinya kurang cocok dengan dokter ini karena pembawaan dokter ini yang sangat santai jadi bikin gereget.
Mungkin saya akan kembali kesini jika nanti sudah hamil, karna cukup recommended.
4. RS AWAL BROS EVASARI : Dr. Syafriani Tanjung, SpOG
Ini rumah sakit terakhir yang saya datangi (setidaknya sampai saat ini). Kali ini agak berbeda dari yang sebelumnya yang beralamat di Depok, kalau Evasari ini beralamat di Jakarta tepatnya di Jalan Rawamangun No.47, RT.7/RW.3, Rawasari, Cempaka Putih. Lokasinya agak jauh dari jalan raya utama, tapi tidak sulit juga untuk ditemukan. Sayapun kesini dibantu GPS.
Ini penampakan gedung dari luar
sumber: google
Gedungnya tidak besar memang tapi tidak terlalu kecil juga sih ya. Parkirannya ada di samping gedung dan didepan juga bisa sih tapi terlalu kecil. Rumah sakitnya gak begitu ramai jadi saya nyaman. Entah kenapa ya saya selalu senang jika pergi ke rumah sakit yang kecil, bersih, sepi, dan didominasi cat tembok warna putih. Kesannya jadi seperti gedung baru, bersih, dan gak seram hehe.
Saya juga sempat melewati ruang inap ketika menuju ruang periksa kebidanan, dari luar sih ruang inapnya terlihat seperti hotel ya, bagus gak seperti rumah sakit pada umumnya. Jadi kaya homey gitu sis..
Nah alasan kenapa saya bisa nyasar sampai kesini, selain karna memang lokasinya gak begitu jauh dari rumah orang tua saya yang di Jakarta Utara, saya kesini juga atas rekomendasi dari teman. Jadi, teman saya punya kenalan yang berhasil program hamil di RS ini. Awalnya teman saya merekomendasikannya dengan dr. Feby Febrina , tapi ketika saya daftar kebetulan dr. Feby saat itu tidak ada jadwal praktek jadinya saya dikasih 2 pilihan dokter yaitu dr. Syafriani Tanjung & dr. Sita Daniswati Utari, namun setelah saya browsing entah kenapa saya lebih nge-feel sama dr. Syafriani.
Ohya, mau membahas perihal biaya dulu kali ya. Saya kebetulan orang yang hampir detail sekali, penuh dengan prepare jadi sebelum saya datang, saya telepon dulu untuk menanyakan biayanya. Pas ditelepon, bagian administrasi bilang rincian biayanya sebagai berikut :
-Admin + dokter = Rp.250,000
-USG 2D = 126,000
-USG Transvaginal = 278,000
Cukup mahal dibanding rumah sakit yang sebelumnya saya datangi, tapi ya setimpal sih dengan pelayanannya yang super cepat, gedung yang bagus dan oke, jadi tidak masalah (selagi jarang-jarang ya hahaha). Saya pilih USG transvaginal, jadi kalau tidak salah ingat, total akhir pas saya bayar ke kasir 600ribu lebih, soalnya ditambahkan biaya perlengkapan sekali pakai (seperti kapas dll).
Balik lagi ke dr. Syafriani , kalau penilaian saya terhadap dokter cantik ini cukup lumayan dan cukup cocok di saya. Dokternya ramah, telaten, baik, sabar, mengerti masalah saya juga. Kekurangannya apa ya mungkin hanya satu, suaranya sangat pelan hehe. Jadi pas saya periksa kesini, saya di USGTV untuk pertama kalinya dan pas banget lagi haid hari ke-2 jadi agak risih dan kaku gitu tapi dokternya sabar dan telaten. Selesai USGTV kami sempat berdialog beberapa saat, saya juga menanyakan perihal promil dan beliau menjelaskan rules nya dengan sangat tenang dan membuat saya cepat mengerti. Alhamdulillah disini ketahuan hasilnya baik-baik saja. Tidak ada kista, miom, atau PCO.
Seperti ini hasil USGTV pertama saya:
Dokter ini juga sempat meminta suami saya untuk cek sperma dan nantinya saya cek HSG, jika semuanya baik mungkin saya akan diberikan obat namun jika hasil tes HSG nanti saya buruk (misal ada penyumbatan saluran tuba) maka dr. menyarankan untuk bayi tabung. Aduh, terlalu jauh saya fikir ya kalau sampai ke tahap itu dan kebetulan saya juga sudah pernah membaca tentang 2 jenis pemeriksaan tadi, jadi saya putuskan untuk "nanti dulu aja ya dok" dan dokternya mengerti kalau saya ingin mencoba yang alami dulu. Saya kembali tidak diberikan obat di RS ini, jadi aman ya padahal awalnya saya fikir berobat disini bisa habis juta-an karena biaya obatnya. Untungnya dokternya baik, jadi memberikan yang diperlukan saja.
Nah jadi kesimpulannya, rumah sakit ini yang paling oke dan memuaskan untuk saya sejauh ini ya, tapi "mahal" hahaha jadi ya mungkin nanti kalau saya sudah positif hamil dan rejekinya bertambah, saya sih pengen ya balik kesini lagi ketemua sama dokter cantik ini atau mungkin mencoba sensasi periksa ke dr. Feby? we'll see 😃
(update 21 Desember 2018)
5. Klinik Kimia Farma, Permai-Jakarta Utara
Setelah 6 bulan lebih kami fakum promil, akhirnya kami mecoba memulainya lagi. Kali ini berkat rekomendasi sahabat, kami mencoba dokter yang katanya asik. Namanya Dr. Nungki, SpOG. Dokter muda yang cantik, baik, ramah, telaten, sabar, dan pelayanannya oke banget. Jadwal beliau di klinik ini hanya setiap Selasa dan Kamis malam saja. Pasiennya tidak terlalu banyak (mungkin sekitar 10 orang) tapi nunggunya cukup lama, ternyata dokter ini memang kalau memeriksa pasiennya sangat teliti jadi lama. Saya sendiri durasi konsultasi hingga USG sekitar 30 menit-an.
Kenapa saya bilang teliti? karena sewaktu dokter ini me-USG saya dan tidak yakin dengan hasilnya, beliau langsung menyarankan saya untuk USGTV saat itu juga. Seketika saya langsung merasa klop dengan dr. ini, beliau tidak langsung memberikan pernyataannya sebelum mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi. Dan ketika dr. mencoba mencari ovarium saya yang satunya lagi dengan sabar dan sambil sesekali bercandain saya beliau berkata "mba, ini usus ya yang gerak-gerak, kosong belum makan ya abis ini makan ya hehe" membuat saya nyaman dan mengurangi rasa tegang saya. Pengalaman saya dengan dr. Nungki bisa dibaca disini.
hasil USGTV
Biaya untuk konsultasi dan USG + USGTV hanya 175,000 dan untuk resep obat yang diberikan sekitar 186,000 sangat terjangkau dibandingkan beberapa pengalaman saya sebelumnya. InshaAllah selang 3 bulan saya akan kembali lagi kesini untuk melanjutkan program hamil. Perihal bangunan sama saja seperti Apotek Kimia Farma pada umumnya, yang lumayan berbeda dan ada nilai tambahnya adalah apotek ini menyatu dengan Holland Bakery, jadi kalau nunggu dokternya lama terus laper, tinggal beli roti saja hehehe
Bagikan
Keliling (review) mencari dokter kandungan
4/
5
Oleh
ceritapinoy